Gaya Menyusu Bayi Anda
Rabu, 26 Oktober 2011
0
komentar
Gaya bayi menyusu bermacam-macam. Ada yang rakus, heboh, skeptis, si penikmat, hingga si madam yang menyusu dengan gaya tenang dan santai. Termasuk yang mana bayi Anda? Apapun gayanya, Bunda harus bisa menyesuaikannya. Simak triknya!
1. Si Rakus
Gaya menyusui: Dengan enerjik, bayi akan menjejalkan puting susu ibunya ke dalam mulut kecilnya. Setelah itu, dia menyedot seperti vacuum, cepat, mantap, dan tidak butuh waktu lama untuk mengosongkan payudara. Dengan konsentrasi penuh dan penggunaan waktu yang sangat efektif, bayi hanya butuh 10 menit untuk mengosongkan kedua payudara. Sayangnya, gaya menyusu ini membuat bayi rentan tersedak karena minum terburu-buru. Pada ibu, kerap menyebabkan puting susu sakit karena dihisap keras dan cenderung kasar.
Tips menyusui:
- Susui sebelum dia lapar. Jangan menunda menyusui karena akan membuatnya semakin panik menyusu.
- Susui bayi dalam posisi bayi setegah berdiri agar ASI yang deras - karena dihisap cepat - dapat langsung mengalir ke dalam perutnya.
- Jangan pecah konsentrasinya, misalnya dengan mengajaknya mengobrol saat ia menyusu, karena akan membuat bayi tersedak.
- Pastikan ia cukup disendawakan, karena minum ASI dengan bergegas membuatnya banyak udara tertelan.
- Bila puting Anda luka, oles dengan tetesan ASI dan biarkan luka mengering sendiri.
2. Si Penikmat
Gaya menyusui: Baginya, ASI adalah menu super istimewa. Itu sebabnya ia merayakan setiap momen menyusui. Di awal menyusui, dia hanya mencicipi ASI sedikit, setelah itu ada jeda istirahat untuk "menghayati" rasanya. Berikutnya, dimulailah sedotan sesungguhnya, seolah-olah dia tengah menikmati main course. Minum ASI bagi bayi tipe ini, lebih dari sekadar memenuhi rasa dahaga. Ketika menikmati ASI, dia akan membuat kontak mata dengan bunda, menikmati sentuhan lembut bunda, dan banyak tersenyum.
Tips menyusui:
- Karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat bayi kenyang, sangat lama, pilih posisi menyusui yang nyaman bagi Anda, misalnya menggunakan bantal menyusui. Dengan cara ini, Anda terhindar dari rasa pegal pada tangan, pundak dan leher.
- Pusatkan perhatian pada bayi, seperti, membalas kontak matanya dan tersenyum saat dia tersenyum.
3. Si Sibuk
Gaya menyusu: Bayi ini terlihat heboh sejak sebelum disusui. Meski pun tidak sedang lapar, ketika melihat ibu membuka bra, dia sudah bergerak-gerak dengan antusias. Begitu diletakkan pada posisi menyusu, dia akan menyambar puting. Sambil menyusui, tubuhnya - kaki atau tangan - bergerak-gerak atau menggeliat. Mulutnya banyak bersuara. Bila ada bebunyian dari arah lain yang menarik hatinya, dia akan menoleh ke arah tersebut, sambil tetap mengisap puting. Setelah kenyang, puting dilepaskan dalam satu hentakan.
Tips menyusui:
- Tenangkan dia sebelum menyusuinya, misalnya, dengan mengajaknya berjalan-jalan sejenak.
- Susui sebelum bayi lapar.
- Pilih posisi menyusui yang membuat bayi sulit untuk menggeliat-geliat, contohnya, posisi menyusui sambil memegang punggungnya.
4. Si Skeptis
Gaya menyusui: Malas-malasan, seperti enggan menyusu. Dia pun sering menguap dan mengantuk saat menyusu - memberi kesan bosan, tidak tertarik dan tidak bersemangat. Itu sebabnya, terkadang Anda tergoda untuk memaksanya minum ASI, meski pun dia tidak menginginkan. Padahal, cara itu membuat keadaan semakin parah, karena bayi merasa dipaksa.
Tips menyusui:
- Jangan menyerah atau tergoda memberinya susu dari botol yang mengalirkan cairan lebih deras daripada puting.
- Bila dia kurang minum ASI - salah satu indikatornya adalah berat badan yang kurang - berilah ASI perah dengan cara disuapi pakai sendok, menggunakan gelas minum khusus atau menggunakan pipet, sehingga bayi termotivasi untuk minum ASI lagi.
- Belaian, belaian, belaian. Penting bagi bayi tipe ini karena kontak kulit dengan ibu akan merangsang produksi hormon yang membuatnya merasa dekat dengan ibu.
- Buatlah jadwal menyusui yang lebih sering meski sebentar-sebentar, misalnya, setiap jam sekali.
5. Si Madam
Gaya menyusui: Makhluk kecil yang anggun, tenang dan berkelas. Pembawaan itu tampak pula dalam gayanya menyusu, yaitu, tenang, santai (terkadang terasa lamban!), pokoknya, tidak mau diburu-buru. Pola menyusu misalnya, menelan ASI seteguk, istirahat, mengisap dua teguk, istirahat. Di tengah menyusu, sesekali dia berhenti untuk siesta - tidur sejenak!
Tips menyusui:
- Karena bayi tidak mau menyusu dengan cepat dan tidak mau diburu-buru, sisihkan waktu yang lebih lama untuk menyusuinya.
- Bila dia tertidur sebelum selesai menyusu, tepuk lembut bokongnya atau tarik puting sedikit untuk membangunkan dan membuatnya menyusu lagi. Jangan dikagetkan, karena dia akan marah dan menangis.
- Posisi yang tepat akan membuatnya lebih konsentrasi saat menyusu, misalnya, menyusu dengan tubuh bayi ditegakkan.
- Tempat tidur bukan lokasi menyusu yang tepat - kecuali saat menyusu di malam hari. Lebih baik, susui dia di atas sofa, posisi Anda duduk tegak dan kaki menyentuh lantai.
Sumber: www.ayahbunda.co.id
1. Si Rakus
Gaya menyusui: Dengan enerjik, bayi akan menjejalkan puting susu ibunya ke dalam mulut kecilnya. Setelah itu, dia menyedot seperti vacuum, cepat, mantap, dan tidak butuh waktu lama untuk mengosongkan payudara. Dengan konsentrasi penuh dan penggunaan waktu yang sangat efektif, bayi hanya butuh 10 menit untuk mengosongkan kedua payudara. Sayangnya, gaya menyusu ini membuat bayi rentan tersedak karena minum terburu-buru. Pada ibu, kerap menyebabkan puting susu sakit karena dihisap keras dan cenderung kasar.
Tips menyusui:
- Susui sebelum dia lapar. Jangan menunda menyusui karena akan membuatnya semakin panik menyusu.
- Susui bayi dalam posisi bayi setegah berdiri agar ASI yang deras - karena dihisap cepat - dapat langsung mengalir ke dalam perutnya.
- Jangan pecah konsentrasinya, misalnya dengan mengajaknya mengobrol saat ia menyusu, karena akan membuat bayi tersedak.
- Pastikan ia cukup disendawakan, karena minum ASI dengan bergegas membuatnya banyak udara tertelan.
- Bila puting Anda luka, oles dengan tetesan ASI dan biarkan luka mengering sendiri.
2. Si Penikmat
Gaya menyusui: Baginya, ASI adalah menu super istimewa. Itu sebabnya ia merayakan setiap momen menyusui. Di awal menyusui, dia hanya mencicipi ASI sedikit, setelah itu ada jeda istirahat untuk "menghayati" rasanya. Berikutnya, dimulailah sedotan sesungguhnya, seolah-olah dia tengah menikmati main course. Minum ASI bagi bayi tipe ini, lebih dari sekadar memenuhi rasa dahaga. Ketika menikmati ASI, dia akan membuat kontak mata dengan bunda, menikmati sentuhan lembut bunda, dan banyak tersenyum.
Tips menyusui:
- Karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat bayi kenyang, sangat lama, pilih posisi menyusui yang nyaman bagi Anda, misalnya menggunakan bantal menyusui. Dengan cara ini, Anda terhindar dari rasa pegal pada tangan, pundak dan leher.
- Pusatkan perhatian pada bayi, seperti, membalas kontak matanya dan tersenyum saat dia tersenyum.
3. Si Sibuk
Gaya menyusu: Bayi ini terlihat heboh sejak sebelum disusui. Meski pun tidak sedang lapar, ketika melihat ibu membuka bra, dia sudah bergerak-gerak dengan antusias. Begitu diletakkan pada posisi menyusu, dia akan menyambar puting. Sambil menyusui, tubuhnya - kaki atau tangan - bergerak-gerak atau menggeliat. Mulutnya banyak bersuara. Bila ada bebunyian dari arah lain yang menarik hatinya, dia akan menoleh ke arah tersebut, sambil tetap mengisap puting. Setelah kenyang, puting dilepaskan dalam satu hentakan.
Tips menyusui:
- Tenangkan dia sebelum menyusuinya, misalnya, dengan mengajaknya berjalan-jalan sejenak.
- Susui sebelum bayi lapar.
- Pilih posisi menyusui yang membuat bayi sulit untuk menggeliat-geliat, contohnya, posisi menyusui sambil memegang punggungnya.
4. Si Skeptis
Gaya menyusui: Malas-malasan, seperti enggan menyusu. Dia pun sering menguap dan mengantuk saat menyusu - memberi kesan bosan, tidak tertarik dan tidak bersemangat. Itu sebabnya, terkadang Anda tergoda untuk memaksanya minum ASI, meski pun dia tidak menginginkan. Padahal, cara itu membuat keadaan semakin parah, karena bayi merasa dipaksa.
Tips menyusui:
- Jangan menyerah atau tergoda memberinya susu dari botol yang mengalirkan cairan lebih deras daripada puting.
- Bila dia kurang minum ASI - salah satu indikatornya adalah berat badan yang kurang - berilah ASI perah dengan cara disuapi pakai sendok, menggunakan gelas minum khusus atau menggunakan pipet, sehingga bayi termotivasi untuk minum ASI lagi.
- Belaian, belaian, belaian. Penting bagi bayi tipe ini karena kontak kulit dengan ibu akan merangsang produksi hormon yang membuatnya merasa dekat dengan ibu.
- Buatlah jadwal menyusui yang lebih sering meski sebentar-sebentar, misalnya, setiap jam sekali.
5. Si Madam
Gaya menyusui: Makhluk kecil yang anggun, tenang dan berkelas. Pembawaan itu tampak pula dalam gayanya menyusu, yaitu, tenang, santai (terkadang terasa lamban!), pokoknya, tidak mau diburu-buru. Pola menyusu misalnya, menelan ASI seteguk, istirahat, mengisap dua teguk, istirahat. Di tengah menyusu, sesekali dia berhenti untuk siesta - tidur sejenak!
Tips menyusui:
- Karena bayi tidak mau menyusu dengan cepat dan tidak mau diburu-buru, sisihkan waktu yang lebih lama untuk menyusuinya.
- Bila dia tertidur sebelum selesai menyusu, tepuk lembut bokongnya atau tarik puting sedikit untuk membangunkan dan membuatnya menyusu lagi. Jangan dikagetkan, karena dia akan marah dan menangis.
- Posisi yang tepat akan membuatnya lebih konsentrasi saat menyusu, misalnya, menyusu dengan tubuh bayi ditegakkan.
- Tempat tidur bukan lokasi menyusu yang tepat - kecuali saat menyusu di malam hari. Lebih baik, susui dia di atas sofa, posisi Anda duduk tegak dan kaki menyentuh lantai.
Sumber: www.ayahbunda.co.id
Baca Selengkapnya ....