Bubur bayi pertama si kecil

Posted by Nasyithun Izzah Senin, 20 Juni 2011 0 komentar

Alhamdulillah Raihan tumbuh dengan sangat lucu dan menggemaskan. Tubuhnya padat dan sehat walaupun hanya menkonsumsi ASI selama 5 bulan umurnya. Menurut dokter bayi ASI biasanya akan lebih ‘ramping’ dan gesit  bila dibandingkan dengan bayi non ASI atau bayi yang mengkonsumsi ASI dan susu formula. Keponakan saya yang lahirnya cuma beda 3 hari dari Raihan beratnya mencapai 9 kilogram (raihan masih 7 kilo 2 ons). Menurut ibunya (kakak saya) produksi ASI tidak mencukupi jadi ditambah susu formula. Oo.. mungkin karena itu ya ponakan saya jadi ndut.
Maksud hati ingin memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, tapi apa daya rupanya Raihan sudah tidak ‘sabar’ untuk makan. Dia mulai menjilati dan memamah apapun yang ia temukan. Botol minyak telon, seprai, Koran, bahkan buku ayahnya sampai hilang satu halaman dimakan olehnya.
Setelah diskusi dengan ayahnya, akhirnya kami memutuskan untuk mengenalkan makanan padat pertamanya. Awalnya Raihan agak kesulitan menelan karena belum terbiasa, lalu saya tambah susu (paling baik pakai ASI) jadinya encer sekali memang. Tapi Raihan menyukainya. Akan lebih mudah bagi bayi untuk mengenali makanan yang rasanya tidak asing. Karena itu jika bayi terbiasa minum ASI, kalau membuat bubur lebih baik menggunakan ASI. Susu sapi bisa menimbulkan reaksi alergi pada bayi, terutama yang sensitif.
Pertama kali menyuapi, adeuuhhh… repotnya. Harus mencari posisi yang enak dulu supaya Raihan mau makan, belum lagi kalau pas menyuapi Raihan suka meraih sendok yang saya pegang. Mulut, tangan, dan bajunya belepotan. Repot deh.. tapi saya berusaha untuk menikmati semua proses yang terjadi karena  suatu saat  saya akan merindukan momen-momen seperti ini.
CARA MEMBUAT BUBUR BAYI YANG SEHAT
Sebaiknya jangan langsung memberikan bubur instan yang di jual bebas di pasaran. Karena kita tidak tahu apa saja yang ditambahkann dalam makanan tersebut. Lebih baik menggunakan bahan-bahan yang alami dulu, misalnya pisang dan beras merah. Menurut penelitian pisang adalah makanan yang paling sedikit menimbulkan reaksi alergi. Jika bayi sudah bisa makan dengan baik maka bisa diperkenalkan dengan jus buah encer.
BUBUR PISANG AMBON
CARA MEMBUAT: Kerik pisang yang sudah matang dengan sendok
tambahkan ASI (atau susu formula), untuk pertama kali berikan bubur yang encer lalu secara bertahap kekentalannnya bisa ditambah.
Buat suasana nyaman, ajak si kecil bercakap-cakap dengan mimik  gembira. Jangan menyuapi bayi dengan perasaan marah dan jengkel, si kecil malah akan menutup mulutnya dan menampik sendok yang anda berikan. Berikan dengan sabar dan penuh kasih saying
BUBUR BERAS MERAH
!. Beras merah dicuci bersih
2. Giling menggunakan blender atau gilingkan di tempat penggilingan beras
3. sangrai tepung beras merah selama 15 menit, angin-anginkan sebentar
4. Masukkan dalam toples bersih dan tertutup rapat
    Tepung bisa tahan sampai 1 bulan, atau masukkan dalam lemari es agar lebih tahan lama.
Nah, para bunda selama menyuapi si kecil.

Baca Selengkapnya ....

Kisah Tentang Keteguhan Seorang Wanita Tua

Posted by Nasyithun Izzah Senin, 13 Juni 2011 0 komentar

Pasti datang kepadamu sebuah pertolongan,
Tatkala harapanmu nyaris terputus
Yakni, pertolongan dari Sang Mahalembut,
Lagi Maha engabulkan permintaan

Wahai saudariku..
                Jadilah engkau seperti wanita tua berikut ini.Ya, seorang wanita tua yang tetap berpegang teguh pada ketauhidannya saat Hajjaj ibn Yusuf memenjarakan anak lelakinya dan kemudian bersumpah akan membunuh anak tersebut bila ia tidak mau meninggalkan keislamannya.bahkan, dengan penuh keyakinan, keberanian, dan keteguhan hati ia justru berani menentang Hajjaj seraya berkata, “walaupun engkau tidak membunuhnya, suatu saat anakku juga pasti mati.”
                Jadilah engkau seperti seorang wanita tua dari Persia yang sangat tawakal kepada Allah tatkala kehilangan kandang ayamnya. Ia memandang ke langit seraya berdoa: “Wahai Allah, jagalah kandang ayamku, karena sesungguhnya Engkau sebaik-baik penjaga.”
Jadilah engkau seperti Asma binti Abu Bakar yang tetap tegar dan tabah tatkala melihat putranya, Abdullah ibn Zubair mati terbunuh dengan disalib. Saat itu, ia melontarkan perkataan yang cukup mahsyur hingga sekarang ini, yaitu “Agaknya , memang sudah saatnya si penunggang kuda ini harus berjalan kaki.”
Jadilah engkau seperti Khansa yang merelakan empat putranya untuk ikut bertempur di jalan Allah, dan ketika mereka semua terbunuh, dengan bangga hati ia berkata,  “Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan kematian anak-anakku dalam keadaan syahid di jalan-Nya.”
Lihatlah para wanita tersebut dan sejarah hidup mereka yang amat mulia.

Dikutip dari: Menjadi Wanita Paling Bahagia, karya DR. ‘Aidh al-Qarni (penulis La Tahzan)

Baca Selengkapnya ....

ya bunayya

Posted by Nasyithun Izzah Sabtu, 11 Juni 2011 0 komentar
Untuk Raihan
Putra pertama
permata hati
pelita jiwa

Ummi sayang Raihan
Amat Sayang

Baca Selengkapnya ....
TEMPLATE CREDIT:
Tempat Belajar SEO Gratis Klik Di Sini - Situs Belanja Online Klik Di Sini - Original design by Bamz | Copyright of Ummi Raihan.