Ketika Kita tak Sejalan dengan Mertua

Posted by Nasyithun Izzah Rabu, 16 November 2011 0 komentar
Zaman terus berkembang dan berubah, begitu pula dengan pola pengasuhan anak. cara mendidik anak zaman sekarang sudah tentu berbeda dengan pendidikan saat kita masih kecil. Sehingga tak jarang hal ini menjadi konflik antara kita dan orang tua sebagai kakek neneknya. Bila tak di tangani dengan tepat bisa-bisa berdampak pada renggangnya hubungan kita dengan orang tua, lebih-lebih bila kita diposisi sebagai menantu. Sudah bukan rahasia lagi bahwa hubungan antara menantu dan mertua rawan menimbulkan konflik. hal-hal sepele bisa berdampak besar jika tidak pandai-pandai menyikapinya.
Berikut adalah cuplikan konsultasi yang di muat di majalah mother & baby edisi november 2011.

Pertanyaan:
Ibu mertua saya kerap berbeda pendapat soal pengasuhan anak saya yang baru berusia tiga bulan. saya selalu berusaha menghindari konflik dengan tersenyum saat menerima sarannya. namun, jika ia tahu saran itu tidak saya jalankan, ia akan protes kepada suami saya. bagaimana ya menyelesaikan konflik ini?

Jawaban:
Memang pola asuh Anda seringkali bertentangan dengan cara orang tua Anda atau mertua. Dan, seringkali pertentanga itu menjadi kendala bagi hubungan baik antara anak dengan orangtuanya atau mertua. Sebenarnya bila dipandang dari sisi kakek-nenek, mereka melihat si Kecil sebagai anak dari anaknya yang tercinta. Si kakek-nenek ini hanya ingin menunjukan cinta mereka dan ingin selalu dekat dengan cucunya.
Namun bisa terjadi bhawa cara mereka ini berbeda dengan cara Anda. ini bisa terjadi karena perbedaan generasi, pengetahuan dan zaman. Anda mendidik Si Kecil dengan cara yang Anda anggap benar. Sementara orang tua, yang merasa telah mendidik Anda, juga merasa bahwa caranya benar. Mereka pasti berpikir, toh anak-anaknya tumbuh dewasa dengan baik.
Bila kejadian ini terjadi pada orang tua Anda, mungkin Anda akan lebih mudah membicarakannya. Mungkin awalnya mereka marah dan menentang, namun mereka akan memaklumi alasana Anda. Tetapi kalau terjadi pada mertua, tentu lebih rumit. Karena bila salah berbicara, kemungkinan terjadinya masalah akan lebih besar. Ini terjadi karena beliau belum mengenal Anda dengan baik, dibanding mengenal anaknya sendiri.
Jadi, langkah paling aman adalah dengan membicaraknnya dengan suami. Sepakatlah dulu dengan suami mengenai pola asuh Si Kecil. Apa yang boleh, apa yang tidak serta nilai-nilai apa yang Anda dan suami ingin tanamkandalam keluarga. Kesepakatan bersama, yang diyakini bersama pasti akan lebih ingin dipertahankan. suami pun akan lebih mudah mendukung Anda saat konflik terjadi. Karena keputusannya merupakan keputusan bersama.
Mintalah suami bicara pelan-pelan pada ibunya, dalam suasana tenang, dengan alasan yang dapat diterima oleh ibu mertua Anda. Apapun masalah Anda dengan mertua, suami adalah orang yang paling tepat untuk membantu menyelesaikan. Jangan menaruh suami di tengah-tengah atau pada posisi serba salah dan harus memilih antara Anda atau ibunya.
Kalau Anda tidak serumah dengan mertua dan hanya bertemu sesekali, biarkan saja masalah itu bila tidak terlalu mengganggu. Toh Anda selalu bisa memperbaikinya saat Anda pulang ke rumah sendiri.

Baca Selengkapnya ....

Gaya Menyusu Bayi Anda

Posted by Nasyithun Izzah Rabu, 26 Oktober 2011 0 komentar
Gaya bayi menyusu bermacam-macam. Ada yang rakus, heboh, skeptis, si penikmat, hingga si madam yang menyusu dengan gaya tenang dan santai. Termasuk yang mana bayi Anda? Apapun gayanya, Bunda harus bisa menyesuaikannya. Simak triknya!

1. Si Rakus
Gaya menyusui: Dengan enerjik, bayi akan menjejalkan puting susu ibunya ke dalam mulut kecilnya. Setelah itu, dia menyedot seperti vacuum, cepat, mantap, dan tidak butuh waktu lama untuk mengosongkan payudara. Dengan konsentrasi penuh dan penggunaan waktu yang sangat efektif, bayi hanya butuh 10 menit untuk mengosongkan kedua payudara. Sayangnya, gaya menyusu ini membuat bayi rentan tersedak karena minum terburu-buru. Pada ibu, kerap menyebabkan puting susu sakit karena dihisap keras dan cenderung kasar.
Tips menyusui:
- Susui sebelum dia lapar. Jangan menunda menyusui karena akan membuatnya semakin panik menyusu.
- Susui bayi dalam posisi bayi setegah berdiri agar ASI yang deras - karena dihisap cepat - dapat langsung        mengalir ke dalam perutnya.
- Jangan pecah konsentrasinya, misalnya dengan mengajaknya mengobrol saat ia menyusu, karena akan membuat bayi tersedak.
- Pastikan ia cukup disendawakan, karena minum ASI dengan bergegas membuatnya banyak udara tertelan.
- Bila puting Anda luka, oles dengan tetesan ASI dan biarkan luka mengering sendiri.

2. Si Penikmat
Gaya menyusui: Baginya, ASI adalah menu super istimewa. Itu sebabnya ia merayakan setiap momen menyusui. Di awal menyusui, dia hanya mencicipi ASI sedikit, setelah itu ada jeda istirahat untuk "menghayati" rasanya. Berikutnya, dimulailah sedotan sesungguhnya, seolah-olah dia tengah menikmati main course. Minum ASI bagi bayi tipe ini, lebih dari sekadar memenuhi rasa dahaga. Ketika menikmati ASI, dia akan membuat kontak mata dengan bunda, menikmati sentuhan lembut bunda, dan banyak tersenyum.
Tips menyusui:
- Karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat bayi kenyang, sangat lama, pilih posisi menyusui yang nyaman bagi Anda, misalnya menggunakan bantal menyusui. Dengan cara ini, Anda terhindar dari rasa pegal pada tangan, pundak dan leher.
- Pusatkan perhatian pada bayi, seperti, membalas kontak matanya dan tersenyum saat dia tersenyum.

3. Si Sibuk
Gaya menyusu: Bayi ini terlihat heboh sejak sebelum disusui. Meski pun tidak sedang lapar, ketika melihat ibu membuka bra, dia sudah bergerak-gerak dengan antusias. Begitu diletakkan pada posisi menyusu, dia akan menyambar puting. Sambil menyusui, tubuhnya - kaki atau tangan - bergerak-gerak atau menggeliat. Mulutnya banyak bersuara. Bila ada bebunyian dari arah lain yang menarik hatinya, dia akan menoleh ke arah tersebut, sambil tetap mengisap puting. Setelah kenyang, puting dilepaskan dalam satu hentakan.
Tips menyusui:
- Tenangkan dia sebelum menyusuinya, misalnya, dengan mengajaknya berjalan-jalan sejenak.
- Susui sebelum bayi lapar.
- Pilih posisi menyusui yang membuat bayi sulit untuk menggeliat-geliat, contohnya, posisi menyusui sambil memegang punggungnya.

4. Si Skeptis
Gaya menyusui: Malas-malasan, seperti enggan menyusu. Dia pun sering menguap dan mengantuk saat menyusu - memberi kesan bosan, tidak tertarik dan tidak bersemangat. Itu sebabnya, terkadang Anda tergoda untuk memaksanya minum ASI, meski pun dia tidak menginginkan. Padahal, cara itu membuat keadaan semakin parah, karena bayi merasa dipaksa.
Tips menyusui:
- Jangan menyerah atau tergoda memberinya susu dari botol yang mengalirkan cairan lebih deras daripada puting.
- Bila dia kurang minum ASI - salah satu indikatornya adalah berat badan yang kurang - berilah ASI perah dengan cara disuapi pakai sendok, menggunakan gelas minum khusus atau menggunakan pipet, sehingga bayi termotivasi untuk minum ASI lagi.
- Belaian, belaian, belaian. Penting bagi bayi tipe ini karena kontak kulit dengan ibu akan merangsang produksi hormon yang membuatnya merasa dekat dengan ibu.
- Buatlah jadwal menyusui yang lebih sering meski sebentar-sebentar, misalnya, setiap jam sekali.

5. Si Madam
Gaya menyusui: Makhluk kecil yang anggun, tenang dan berkelas. Pembawaan itu tampak pula dalam gayanya menyusu, yaitu, tenang, santai (terkadang terasa lamban!), pokoknya, tidak mau diburu-buru. Pola menyusu misalnya, menelan ASI seteguk, istirahat, mengisap dua teguk, istirahat. Di tengah menyusu, sesekali dia berhenti untuk siesta - tidur sejenak!
Tips menyusui:
- Karena bayi tidak mau menyusu dengan cepat dan tidak mau diburu-buru, sisihkan waktu yang lebih lama untuk menyusuinya.
- Bila dia tertidur sebelum selesai menyusu, tepuk lembut bokongnya atau tarik puting sedikit untuk membangunkan dan membuatnya menyusu lagi. Jangan dikagetkan, karena dia akan marah dan menangis.
- Posisi yang tepat akan membuatnya lebih konsentrasi saat menyusu, misalnya, menyusu dengan tubuh bayi ditegakkan.
- Tempat tidur bukan lokasi menyusu yang tepat - kecuali saat menyusu di malam hari. Lebih baik, susui dia di atas sofa, posisi Anda duduk tegak dan kaki menyentuh lantai.

Sumber: www.ayahbunda.co.id

Baca Selengkapnya ....

Gordyn jam karet

Posted by Nasyithun Izzah Selasa, 25 Oktober 2011 0 komentar

Sejak awal menikah suami sudah memutuskan akan menjadi kontraktor. Bukan kontraktor yang berkutat pada pembangunan gedung atau rumah, tapi sesuai dengan namanya yang mengandung kata kontrak maka kami akan hidup dari satu rumah kontrakan ke kontrakan lain. Bukan karena kami tak ingin membeli rumah, atau tidak suka punya rumah. Bukan pula karena kami terinspirasi gaya hidup manusia purba yang nomaden. Namun lebih karena kami belum memutuskan akan membuat home base dimana. Suami yang bekerja di kantor pelayanan pajak, atau teman-teman saya menyebutnya “anak buah gayus”, tidak memungkinkan untuk menetap di salah satu kota. Psst… tapi suami saya tidak korupsi lho.. bener deh nggak korupsi hehe…

Karena menempati rumah kontrakan pula sehingga kami tidak berniat untuk menghias rumah dengan berbagai macam perabotan ataupun mendekor ulang rumah agar tampak cantik (begitulah watak sebagian besar pengontrak). Kalau sudah habis masa kontrak kami juga akan pindah, jadi tidak perlu repot dengan desain-desain yang rumit. Praktis-praktis aja lah. Itu pula sebabnya kami tidak memiliki kursi dan meja di ruang tamu. Jika ada tamu yang kebetulan mau duduk cukup kami hamparkan karpet seperti di rumah makan lesehan.

Begitu pula dengan jendela. Awalnya kami tidak berniat memesan gordyn atau tirai, karena nanti juga pindah. Kalau pindah sayang rasanya kalau si gordyn tidak ikut dibawa, tapi dibawa pun bingung juga, kan tidak pasti di rumah kontrakan yang baru ada jendelanya, kalaupun ada belum tentu ukurannya pas, kalau ukurannya pas belum tentu juga jumlah jendelanya sama. Jadi jalan pintasnya suami menutup jendela dengan kertas warna-warni, sekedar menghalangi pemandangan dari luar rumah.

Namun ternyata lambat laun kami merasa perlu juga memesan gordyn dan ini disebabkan tingkah laku anak pertama kami, Raihan, yang sedang belajar jalan. Daun jendela yang rendah menjadi tempat favorit untuk pegangan saat berdiri. Sementara tangan kecilnya sibuk menarik-narik kertas minyak penutup jendela sehingga menyisakan lubang yang besar.

 Akhirnya suami memesan gordyn pada tanggal 17 Agustus dan dijanjikan akan selesai tanggal 27 Agustus. Berhubung ada cuti lebaran kami mudik ke rumah orangtua suami tanggal 27 Agustus, gordynnya diambil habis lebaran aja deh, pikir kami. Hari sabtu atau H+3 kami sudah melakukan arus balik, kan senin suami ngantor lagi. Tapi satu minggu setelah lebaran tokonya tutup, apa masih liburan ya? Hari demi hari kami menunggu, akhirnya tanggal 10 september si toko gordyn buka juga. Dengan perasaan yakin suami menemui empunya toko. Tapi apa dikata, ternyata gordyn yang kami pesan belum jadi sodara-sodara. What? Bukannya ini sudah 2 minggu dari tanggal yang dijanjikan. Alasannya sih karena lebaran jadi pesanan belum bisa diselesaikan. Lalu si pemilik toko, yang masih muda, mengatakan 10 hari lagi gordyn baru bisa diambil.
Bagaimana ini padahal seharusnya sebelum hari raya gordyn kami sudah selesai, tapi nyatanya belum kelar juga. Dan yang paling membuat tidak habis pikir (katanya) alasannya adalah lebaran jadi pesanan belum bisa diproses ke tukang jahit. Alhasil berkuranglah kredibilitas toko gordyn ini di mata saya, bagaimana bisa mendapat kepercayaan konsumen jika pesanan molor sampai lebih dari 3 minggu?

Suami bilang, biasalah pengusaha muda masih merintis jalan. Hmm.. mungkin ada benarnya. Mungkin si pemilik toko sedang berusaha menjadi entrepreneur sukses, dan ini adalah prosesnya. Apalagi saya juga bercita-cita menjadi seorang pengusaha wanita, jadinya kekesalan saya berhasil diredam. Kalau saya sampai marah-marah pada si pemilik toko bisa saja suatu hari nanti ganti saya yang akan dimarahi oleh pelanggan yang tidak puas. Saya termasuk penganut paham bahwa semua perbuatan akan memperoleh balasannya. Mudah-mudahan gordyn saya cepat jadi ya..

Baca Selengkapnya ....

Bubur bayi pertama si kecil

Posted by Nasyithun Izzah Senin, 20 Juni 2011 0 komentar

Alhamdulillah Raihan tumbuh dengan sangat lucu dan menggemaskan. Tubuhnya padat dan sehat walaupun hanya menkonsumsi ASI selama 5 bulan umurnya. Menurut dokter bayi ASI biasanya akan lebih ‘ramping’ dan gesit  bila dibandingkan dengan bayi non ASI atau bayi yang mengkonsumsi ASI dan susu formula. Keponakan saya yang lahirnya cuma beda 3 hari dari Raihan beratnya mencapai 9 kilogram (raihan masih 7 kilo 2 ons). Menurut ibunya (kakak saya) produksi ASI tidak mencukupi jadi ditambah susu formula. Oo.. mungkin karena itu ya ponakan saya jadi ndut.
Maksud hati ingin memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, tapi apa daya rupanya Raihan sudah tidak ‘sabar’ untuk makan. Dia mulai menjilati dan memamah apapun yang ia temukan. Botol minyak telon, seprai, Koran, bahkan buku ayahnya sampai hilang satu halaman dimakan olehnya.
Setelah diskusi dengan ayahnya, akhirnya kami memutuskan untuk mengenalkan makanan padat pertamanya. Awalnya Raihan agak kesulitan menelan karena belum terbiasa, lalu saya tambah susu (paling baik pakai ASI) jadinya encer sekali memang. Tapi Raihan menyukainya. Akan lebih mudah bagi bayi untuk mengenali makanan yang rasanya tidak asing. Karena itu jika bayi terbiasa minum ASI, kalau membuat bubur lebih baik menggunakan ASI. Susu sapi bisa menimbulkan reaksi alergi pada bayi, terutama yang sensitif.
Pertama kali menyuapi, adeuuhhh… repotnya. Harus mencari posisi yang enak dulu supaya Raihan mau makan, belum lagi kalau pas menyuapi Raihan suka meraih sendok yang saya pegang. Mulut, tangan, dan bajunya belepotan. Repot deh.. tapi saya berusaha untuk menikmati semua proses yang terjadi karena  suatu saat  saya akan merindukan momen-momen seperti ini.
CARA MEMBUAT BUBUR BAYI YANG SEHAT
Sebaiknya jangan langsung memberikan bubur instan yang di jual bebas di pasaran. Karena kita tidak tahu apa saja yang ditambahkann dalam makanan tersebut. Lebih baik menggunakan bahan-bahan yang alami dulu, misalnya pisang dan beras merah. Menurut penelitian pisang adalah makanan yang paling sedikit menimbulkan reaksi alergi. Jika bayi sudah bisa makan dengan baik maka bisa diperkenalkan dengan jus buah encer.
BUBUR PISANG AMBON
CARA MEMBUAT: Kerik pisang yang sudah matang dengan sendok
tambahkan ASI (atau susu formula), untuk pertama kali berikan bubur yang encer lalu secara bertahap kekentalannnya bisa ditambah.
Buat suasana nyaman, ajak si kecil bercakap-cakap dengan mimik  gembira. Jangan menyuapi bayi dengan perasaan marah dan jengkel, si kecil malah akan menutup mulutnya dan menampik sendok yang anda berikan. Berikan dengan sabar dan penuh kasih saying
BUBUR BERAS MERAH
!. Beras merah dicuci bersih
2. Giling menggunakan blender atau gilingkan di tempat penggilingan beras
3. sangrai tepung beras merah selama 15 menit, angin-anginkan sebentar
4. Masukkan dalam toples bersih dan tertutup rapat
    Tepung bisa tahan sampai 1 bulan, atau masukkan dalam lemari es agar lebih tahan lama.
Nah, para bunda selama menyuapi si kecil.

Baca Selengkapnya ....

Kisah Tentang Keteguhan Seorang Wanita Tua

Posted by Nasyithun Izzah Senin, 13 Juni 2011 0 komentar

Pasti datang kepadamu sebuah pertolongan,
Tatkala harapanmu nyaris terputus
Yakni, pertolongan dari Sang Mahalembut,
Lagi Maha engabulkan permintaan

Wahai saudariku..
                Jadilah engkau seperti wanita tua berikut ini.Ya, seorang wanita tua yang tetap berpegang teguh pada ketauhidannya saat Hajjaj ibn Yusuf memenjarakan anak lelakinya dan kemudian bersumpah akan membunuh anak tersebut bila ia tidak mau meninggalkan keislamannya.bahkan, dengan penuh keyakinan, keberanian, dan keteguhan hati ia justru berani menentang Hajjaj seraya berkata, “walaupun engkau tidak membunuhnya, suatu saat anakku juga pasti mati.”
                Jadilah engkau seperti seorang wanita tua dari Persia yang sangat tawakal kepada Allah tatkala kehilangan kandang ayamnya. Ia memandang ke langit seraya berdoa: “Wahai Allah, jagalah kandang ayamku, karena sesungguhnya Engkau sebaik-baik penjaga.”
Jadilah engkau seperti Asma binti Abu Bakar yang tetap tegar dan tabah tatkala melihat putranya, Abdullah ibn Zubair mati terbunuh dengan disalib. Saat itu, ia melontarkan perkataan yang cukup mahsyur hingga sekarang ini, yaitu “Agaknya , memang sudah saatnya si penunggang kuda ini harus berjalan kaki.”
Jadilah engkau seperti Khansa yang merelakan empat putranya untuk ikut bertempur di jalan Allah, dan ketika mereka semua terbunuh, dengan bangga hati ia berkata,  “Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan kematian anak-anakku dalam keadaan syahid di jalan-Nya.”
Lihatlah para wanita tersebut dan sejarah hidup mereka yang amat mulia.

Dikutip dari: Menjadi Wanita Paling Bahagia, karya DR. ‘Aidh al-Qarni (penulis La Tahzan)

Baca Selengkapnya ....

ya bunayya

Posted by Nasyithun Izzah Sabtu, 11 Juni 2011 0 komentar
Untuk Raihan
Putra pertama
permata hati
pelita jiwa

Ummi sayang Raihan
Amat Sayang

Baca Selengkapnya ....
TEMPLATE CREDIT:
Tempat Belajar SEO Gratis Klik Di Sini - Situs Belanja Online Klik Di Sini - Original design by Bamz | Copyright of Ummi Raihan.